Header Ads

Griyakom

Dampak Negatif Penggunaan Laptop

Efek negatif laptop untuk siswa Dunia serba canggih, bahkan Einstein tak ada apa-apanya meskipun hanya di bandingkan dg Smartphone. Kemajuan tegnologi membawa perubahan yg besar terhadap peradaban umat manusia.
Bahkan untuk mengikuti peradaban itu, banyak yang merekomendasikan agar pendidikan di kulturasi dengan tegnologi dengan harapan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, karena mempersiapkan para pelajar untuk masuk dalam dunia modern.
Saat ini budaya pelajar Indonesia, menenteng laptop ke sekolah atau bahkan sekolah memberikan fasilitas hot spot, dengan alasan demi peningkatan mutu pendidikan dan wawasan siswa. Tapi hal itu banyak yang ragu dan mengkritisi karena realita terkesan banyak siswa sekarang memanfaatkan laptop untuk main games dan menggunakan internet untuk chatting, mencari jodoh, situs porno dan kegiatan lain yg tidak ada hubungannya dengan pelajaran sekolah/pendidikan, hanya untuk menghabiskan jam kosong/istirahatnya di sekolah.
Fakta 99% waktu istirahat anak di sekolah gunakan untuk kegiatan di atas.
Saat waktu istirahat habis, saat itulah siswa harus menutup laptopnya untuk masuk kelas, dan berusaha melupakan keasikannya. Saat inilah beberapa hal menarik terjadi, yang pasti anak kecewa karena sedang seru-serunya nge games,chatting atau browsing diganggu untuk belajar dikelas lagi yg bisa dikatakan dull boring (tidak menarik dan membosankan). Jelas perasaan itu dilampiaskan kepada guru dan pelajaran yg di terima. Otak dan jiwanya masih tertinggal di laptop, sehingga pelajaran yg disampaikan guru akan sia-sia. Bisa ditarik kesimpulan mutu pendidikan tidak malah menjadi baik
SDM Indonesia dikuasai tegnologi bukan menguasai tegnologi
Yang perlu diperhatikan dalam pendidikan indonesia adalah bagaimana mencetak generasi yang cerdas gigih dan berwawasan. Yang perlu dibangun dalam dunia pendidikan bukanlah tegnologi tetapi otak manusia.
Jika tegnologi fisik ditekankan dalam dunia pendidikan, akan tercipta sarjana-sarjana yg dikuasai tegnologi. Bisa dikatakan laptop pribadi milik siswa hanya dapat menciptakan pelajar teknis yg berbahaya secara moral.
Hal itu akan menciptakan generasi yg bermental cari gampang (cth efek: cari uang gampang korupsia aja,nyolong aja) dan tidak mengembangkan daya kreatifitas bagi kehidupannya sendiri dan orang lain.
Menciptakan manusia yg terus menjadi konsumen tegnologi dan tidak pernah menjadi produsen. Menciptakan generasi yg terus dijajah orang yg menemukan tegnologi baru…
Apakah membawa laptop ke Sekolah ada efek positifnya?
Sudah kita ketahui bahwa komputer atau laptop adalah alat yg membantu (guru dan siswa) untuk membuat pelajaran yg lebih variatif dan menarik. Jadi, pada dasarnya pemakaian laptop di sekolah punya dampak yg positif selama dalam rambu-rambu dan dapat bertanggungjawab…




Perkembangan dunia teknologi khususnya komunikasi tentunya telah banyak membantu berjuta-juta penduduk dunia untuk saling terhubung antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan semakin lama, kita dapat berkomunikasi dengan teman, keluarga maupun relasi bisnis kita dengan harga yang murah dan dengan kualitas yang cenderung meningkat.
Namun teknologi ini untuk sebagian orang justru memberikan dampak negatif terhadap kualitas dari hubungan yang mereka jalin. Bagaimana tidak, belakangan ini masyarakat lebih nyaman mengumpulkan teman-teman didunia maya daripada aktif pada kegiatan-kegiatan organisasi riil yang dapat memberikan kualitas hubungan pertemanan yang lebih kongkrit dan intents.
Ambil saja facebook sebagai cotoh kasusnya. Banyak orang yang memiliki ratusan atau bahkan ribuan teman difacebook tapi di dunia nyata, mereka hanya memiliki beberapa orang teman dekat yang menemani keseharian mereka. Inilah salah satu dampak negatif facebook yang sampai sekarang mungkin belum disadari oleh beberapa orang. Mereka telah kehilangan kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat dan cenderung nyaman dengan kehidupan online. Padahal jika terjadi suatu hal yang krusial pada kehidupan kita, yang bisa membantu kita bukanlah orang-orang yang kita kenal didunia maya tapi orang-orang yang hidup disekitar kita.
Oleh karena itu, mari kita imbangi kehidupan aktif kita didunia maya dengan menjalin hubungan dan komunikasi yang intents dengan masyarakat yang ada disekitar kita. Dengan demikian kita tidak akan terkotak-kotakkan oleh hubungan yang sempit dan kita tidak akan kehilangan kemampuan berkomunikasi dengan yang lain.
Diakhir  artikel ini, saya akan memberikan dua tips ringan untuk memanfaatkan teknologi sehingga kita mendapatkan sebuah kualitas hubungan yang baik dengan teman-teman kita. Berikut adalah tipsnya :
  1. Gunakan teknologi yang anda kuasai untuk menjalin hubungan yang lebih intents dengan  teman atau orang-orang yang sebelumnya telah anda kenal didunia nyata. Jangan terobsesi untuk mencari teman-teman baru di Facebook, twitter , atau social media yang lain karena kecenderungan yang terjadi, mereka yang hanya anda kenal didunia maya tidak akan memberikan nilai persahabatan yang mutualisme atau saling mensupport antara satu dan yang lain didunia nyata.
  2. Jika anda ingin mencari teman-teman yang baru didunia maya, carilah komunitas positif yang sering melakukan pertemuan didunia nyata atau biasa dikenal dengan istilah kopdar atau kopi darat. Komunitas seperti inilah yang benar-benar akan mengasah kemampuan komunikasi anda karena komunitas-komunitas ini seringkali memberikan kita inspirasi dan dukungan yang optimal pada kehidupan anda.

DAMPAK POSITIF & NEGATIF SECARA PSIKOLOGIS ( GADGET LAPTOP )

      Laptop adalah computer portable yang terintegrasi pada sebuh casing. Laptop memiliki fungsi dengan computer desktop meskipun dengan kemampuan yang lebih rendah. Secara psikologis laptop juga memiliki dampak positif dan dampak negative dari penggumaan gadget ini.
= > Dampak Positif Penggunaan Laptop Secara Psikologis, sebagai berikut:
  • ·Mempermudah manusia untuk mengerjakan tugas-tugas, bisa menulis secara mudah, dan cepat.
  • · Koneksi ke internet dapat dengan mudah di akses dengan gadget laptop ini. Sehingga dapat mencari pengetahuan-pengetahuan yang baru melalui internet.
  • Mempermudah untuk berbisnis.
  • ·Bisa mengikuti perkembangan zaman, di era globalisasi ini, sehigga kita tidak menjadi gaptek ( gagap teknologi ).
= > Dampak Negatif  Penggunaan Laptop Secara Psikologis, sebagai berikut:
  • Kerusakan fisik apabila menggunakan mouse atau keypad secara berjam-jam setiap hari dapat mengalami cidera tekanan yang berulang-ulang.
  • Seseorang yang menghabiskan waktu di depan computer atau laptop akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.
  • Dapat mengganggu kesehatan tubuh yaitu kerusakan punggung, merupakan hal umum yang terjadi pada organ-organ yang menghabiskan banyak waktu di depan laptop.
  • Menggunakan laptop hingga larut malam. Menyebabkan kekurangan waktu tidur dalam waktu lama, dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sehingga sulit berkonsentrasi dan depresi dari system kekebalan.
  • Apabila laptop di hubungkan ke internet,sebagian besar menyalahgunakannya, seperti bermaim game online, sehingga menyebabkan lupa waktu, yang mengakibatkan menjadi malas belajar, malas beraktivitas, sampai-sampai tekadang lupa makan, mandi, shalat, dll.
Dan ini adalah penyataan valid berdasarkan hasil penelitian/riset yang sudah teruji.

Penelitian tentang dampak laptop terhadap organ reproduksi manusia ini telah dilakukan oleh Yefim Sheynkin, Michael Jung, Peter Yoo, David Schulsinger dan Eugene Komaroff dari Department of Urology and General Clinical Research Center, State University of New York, USA.
Dalam bukunya yang berjuudul “Increase in scrotal temperature in laptop computer users ” (http://humrep.oxfordjournals.org/cgi/reprint/20/2/452) di tahun 2005 ini mereka menyebutkan dan membuktikan bahwa penggunaan laptop yang berlebihan berdampak mengurangi tingkat kesuburan organ reproduksi.
Bukti dan Alasannya (Misal di organ pria):
Laptop sebagai suatu peralatan elektronik memancarkan radiasi dan panas. Sedangkan orang yang memakai laptop biasanya menaruh laptop dipangkuan paha mereka. Nah, ini akan meningkatkan suhu scrotum (kantung testikel, bahasa Jawa-nya Pelor atau endog-endogan dalam bahasa orang desa saya).
 Grafik menunjukkan peningkatan suhu scrotum terhadap frekuensi pemakaian laptop.
Bila suhu testikel meningkat sebesar 1 derajat Celcius dapat mengurangi kadar sperma sebanyak hingga 40%. Dalam pengamatan mereka, ternyata pengguna laptop bisa mengalami peningkatan suhu strotum hingga 2.6 hinga 2.8 derajat, tergantung dari frekuensi penggunaan dan orang pengguna itu sendiri.
Seperti kita tahu sperma itu dihasilkan di testikel yang berada dalam scrotum ini. Hal ini bisa menggurangi secara drastis kadar sperma dan tentunya impotensi.
Selain itu heat eksposure ini juga bisa menyabkan kondisi abnormal sperma seperti oligoasthenoteratozoospermia. (istlah ilmiah sob biar kelaitan JOZ, hehehe…)
NOTE: maaf, aku belum punya alasan dari para peneliti (masalah impoten dari laptop yang khusus cewek) setahuku yang masalah rok mletrek itu bisa mengakibatkan cewek impoten apalagi kalo kena panas dari laptop…hiy…hiy…ngeri guwe sob…
Amanat dari saya: “Hati-hati aja ya kalo mo makai laptop”…
Guwe punya solusinya, (Boleh dicoba, boleh nggak, Nggak ada Hukum dan Kewajibannya):
1.    Dengan cara memakai cooling laptop di meja belajar mini praktis

2.    Tempatkan laptop di meja yang tinggi seperti meja standar (jangan meja tamu)

Tak sedikit orang yang terbiasa menggunakan pahanya sebagai pengganti meja untuk menaruh laptop. Meski praktis, waspadai gangguan kulit yang timbul akibat panas yang muncul dari komputer jinjing tersebut.
Meski rasa panas yang berasal dari mesin prosesor laptop tidak menyebabkan kulit terbakar, memangkunya bisa menyebabkan penggelapan warna kulit yang permanen atau disebut juga dengan istilah toasted skin syndrome. Meski jarang, kulit yang terpapar panas dari laptop juga bisa memicu kanker kulit.
Panas dari laptop bisa mencapai 50 derajat Celsius. Oleh karena itu, kita disarankan untuk tidak memangku laptop terlalu lama. Gangguan kulit merupakan salah satu dari 10 jenis dampak negatif penggunaan laptop bagi kesehatan yang dicatat para ahli.
Pada masa lalu, toasted skin syndrome biasanya diderita oleh para pekerja yang tugasnya berdekatan dengan sumber panas, seperti pekerja di pabrik roti atau pembuat kaca.
“Kulit yang gelap itu jika dilihat di bawah mikroskop mirip dengan kerusakan kulit akibat terlalu lama terpapar sinar matahari,” kata dr Kimberley Salkey, profesor dermatologi dari Eastern Virginia Medical School, AS.
Laporan medis beberapa tahun lalu menunjukkan kasus seorang pria dengan temperatur di bagian skrotum atau buah zakarnya meningkat gara-gara terlalu sering memangku laptop. Dalam jangka panjang, hal ini akan menyebabkan produksi sel sperma berkurang sehingga menjadi infertil.
Hal yang paling mendasar bagi sebuah alat kerja seperti komputer adalah ketersediaan aliran listrik. Kondisi byarpet ataupun tegangan yang tidak stabil merupakan penyakit di negeri ini. Siapa pun pemimpinnya, dan tarif yang tidak pernah turun dengan alasan memperbaiki layanan, tetapi nyatanya persoalan masih tetap sama.

Dampak Negatif Dari WIFI (Wireless Fidelity)Wi-fi (wireless fidelity) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal nirkabel semakin populer terutama di negara-negara maju dan berkembang. Dengan wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon.
Di balik kemudahan yang ditawarkan wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka yang electrosensitive. Tapi benarkah wi-fi berbahaya bagi kesehatan?
Ketakutan akan dampak buruk wi-fi terhadap kesehatan ini dimentahkan ilmuwan Inggris. Seperti yang diungkapkan Sir William Stewart, ketua Health Protection Agency, mengatakan pada BBC Programme Panorama, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan teknologi wi-fi. Tak ada bukti pasti yang menyebutkan, perangkat seperti ponsel dan wi-fi menyebabkan kesehatan terganggu.
Hal senada juga diungkapkan Professor Lawrie Challis, dari Nottingham University. Dalam pernyataannya pada BBC, Prof Challis, yang menjabat sebagai ketua Mobile Telecommunications and Health Research (MTHR) menyebutkan: “Radiasi elektro magnetik dari Wi-fi sangat kecil, pemancarnya juga berkekuatan rendah, selain itu masih ada jarak dengan tubuh.
“Bisa jadi radiasi elektro magnetik sangat dekat dengan tubuh, ketika kita memangku laptop, namun dalam pengamaatan saya setiap orang tua akan meminta anak mereka untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta mereka untuk menaruh laptop di atas meja, bukan di pangkuan, jika mereka berinternet terlalu lama.”
Untuk mendukung pernyataan ini, tim Panorama BBC mengunjungi sebuah sekolah di Norwich, yang memiliki seribu siswa, dan mencoba membandingkan tingkat radiasi dari ponsel dan penggunaan wi-fi di dalam kelas. Hasilnya menunjukkan radiasi wi-fi di ruang kelas tiga kali lebih besar dibanding pancaran yang dikeluarkan ponsel.
Namun ahli kesehatan psikis Professor Malcolm Sperrin mengatakan sinyal wi-fi yang lebih besar tiga kali lipat dibanding radiasi ponsel di suatu sekolah masih belum relevan, karena belum ditemukan pengaruhnya terhadap kesehatan.
“Wi-fi adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio elektro magnetik rendah, yang sebanding dengan oven microwave, bahkan 100 ribu kali lebih rendah dari microwave.”
Tipe radiasi yang dipancarkan gelombang radio (wi-fi), microwaves, dan ponsel telah menunjukkan kenaikan level temperatur jaringan yang sangat tinggi, yang biasa disebut thermal interaction, namun masih belum ada bukti level tersebut menyebabkan kerusakan.
Health Protection Agency menyebutkan duduk di ruangan yang memiliki hotspot selama setahun sebanding dengan gelombang radio yang dipancarkan saat bercakap-cakap dengan ponsel selama dua puluh menit.
“Gelombang radio sudah menjadi bagian dari kehidupan kita selama hampir seabad atau lebih, namun jika ada gangguan yang signifikan terhadap kesehatan, pasti ada kajian yang akan mencatatnya, dan selama ini berbagai studi masih belum menemukan bukti transmisi wi-fi bagi kesehatan.
Hal senada juga didukung Professor Will J Stewart, rekan dari Royal Academy of Engineering, yang mengatakan: “Ilmu pengetahunan telah mempelajari pengaruh ponsel bagi kesehatan selama bertahun-tahun dan kekhawatiran akan dampak radiasi ponsel masih sangat kecil.
“Begitu juga dengan wi-fi, jika digunakan dalam batas yang wajar tak akan ada pengaruhnya bagi kesehatan dalam waktu yang lama. Namun bukan berarti semua radiasi elektro magnetik tak berbahaya, misalnya sinar matahari yang terbukti menyebabkan kanker kulit, jadi jika Anda menggunakan laptop saat berjemur di pantai, ada baiknya mencari tempat yang teduh,” tambah Sperrin yang mengatakan sampai saat masih belum ada banyak bukti yang cukup berrarti akan dampak negatif wi-fi.
Namun yang lebih dikhawatirkan Sperrin bukan pada gelombang wi-fi, namun pada perilaku dalam penggunaan laptop, dan panas yang dihasilkan laptop pada beberapa bagian sensitif pada tubuh, yang berdampak pada kesehatan.

Tidak ada komentar